Fungi (jamur) ditempatkan dalam sebuah kingdom tersendiri
berdasarkan sejumlah ciri yang berbeda. Fungi adalah organisme eukariotik yang
bersel tunggal atau banyak dan tidak memiliki korofil (Fried dan Hademenos,
2005 :327).
CIRI-CIRI FUNGI
Sebagian fungi
tumbuh sebagai filamen tubular yang disebut hifa. Jalinan masa hifa disebut miselium.
Hifa adalah senositik, artinya tidak digolong-golongkan menjadi sel-sel
tersendiri . Fungi tidak mempunyai klorofil dan karena itu heterotrofik. Mereka
memperoleh makananya dengan menyerap molekul makanan dari alam sekitarnya
(Tjitrosomo, 1922: 871-872). Fungi mensekresikan enzim-enzim pencernaanya ke
luar tubuh, lalu menyerap produk-produk digesti yang terjadi di luar.
Kebanyakan fungi memiliki dinding sel yang terbuat dari kitin, suatu
polisakarida yang mengan
dung amino. Semua fungi tidak memiliki flagela dan
terbatas motolitasnya (Fried dan Hademenos, 2005: 327).
STRUKTUR DASAR FUNGI
Fungi terdiri atas
jalinan benang-benang bercabang banyak yang disebut dengan hifa (Gambar
1.1). Benang- benang atau filamen tersebut hanya terbagi-bagi tak sempurna
menjadi sel-sel terpisah oleh dinding-dinding yang tersebar di seluruh jalinan
hifa. Septum membentuk sudut siku-siku terhadap sumbu panjang hifa. Pada
kebanyakan fungi, septum berpori-pori dan memungkinkan aliran sitoplasma dari
satu sel ke sel lainya. Pada kelompok lain, nukleus tersebar di seluruh massa
sitoplasma yang tak terputus-putus struktur senositik. Keseluruhan massa
filamentus disebut miselium. Dalam miselium yang sedang tumbuh cepat pada fungi
parasitik, seringkali muncul hifa-hifa terspesialisasi yang disebut haustoria.
Pada fungi yang merupakan parasit tumbuhan, penjuluran-penjuluran pendek itu
mempenetrasi sel-sel tumbuhan dan dengan cepat menyerap nutrien apapun yang ada
di sana (Fried dan Hademenos, 2005: 327).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar